, ,

Manakarra Fair 2025 Hadir Lagi, Angkat Tenun Tertua Dunia dari Kalumpang

oleh -247 Dilihat

Manakarra Fair 2025 Kembali Digelar, Soroti Tenun Kalumpang Sebagai Warisan Tertua Dunia

Mamuju Setelah sukses di tahun-tahun sebelumnya, Manakarra Fair 2025 kembali hadir membawa semangat promosi budaya, ekonomi kreatif, dan kekayaan lokal Sulawesi Barat. Tahun ini, ajang yang dinanti-nanti masyarakat Mamuju dan sekitarnya itu mengusung tema spesial: “Merajut Warisan, Menenun Peradaban”, dengan sorotan utama pada kain tenun Kalumpang, yang dipercaya sebagai salah satu tenun tertua di dunia.

Acara pembukaan yang digelar meriah di Anjungan Pantai Manakarra, dibuka langsung oleh Penjabat Gubernur Sulbar dan dihadiri oleh tokoh adat, pengrajin, pelaku UMKM, hingga wisatawan lokal dan mancanegara. Tenun Kalumpang menjadi bintang utama dalam rangkaian pameran budaya, fashion show etnik, dan workshop menenun yang melibatkan perajin lokal asli Kalumpang.

“Tenun Kalumpang bukan hanya kain, tapi narasi sejarah dan identitas Sulawesi Barat. Manakarra Fair adalah panggung kita untuk memperkenalkan warisan ini ke dunia,” ujar Gubernur dalam sambutannya.

Membanggakan! Tenun Kalumpang Diakui Dunia

Tenun Kalumpang berasal dari wilayah pegunungan di Kecamatan Kalumpang, Mamuju. Kain ini dikenal memiliki motif kuno, teknik menenun tradisional, dan bahan pewarna alami yang diwariskan secara turun-temurun oleh perempuan adat. Penelitian arkeologi bahkan mengaitkan keberadaan teknik menenun di Kalumpang dengan jejak peradaban Austronesia kuno.

Tidak heran jika kalangan peneliti menyebut tenun Kalumpang sebagai salah satu yang tertua di dunia, sejajar dengan warisan tekstil dari Mesir dan Asia Selatan.

Manakarra
Manakarra

Baca juga: 5 Bulan Beroperasi, Kafe Dermaga Sandeq Mamuju Diubah Jadi Markas Polairud

Panggung UMKM dan Kreativitas Anak Muda

Selain menampilkan kekayaan budaya, Manakarra Fair 2025 juga menjadi wadah promosi bagi ratusan pelaku UMKM lokal, termasuk kuliner tradisional, kerajinan, dan produk kreatif dari generasi muda. Panggung musik, festival kopi, dan lomba-lomba seni turut menyemarakkan suasana selama pameran berlangsung.

“Kami melihat antusiasme luar biasa, terutama dari anak-anak muda yang tertarik kembali ke akar budaya dan menjadikannya inspirasi bisnis,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sulbar.

Upaya Pelestarian dan Ekspor Budaya

Melalui Manakarra Fair, pemerintah daerah berkomitmen tidak hanya mempromosikan, tetapi juga melestarikan dan mengembangkan tenun Kalumpang agar tetap relevan di era modern. Beberapa langkah konkret seperti sertifikasi hak kekayaan intelektual (HKI), pelatihan digital untuk perajin, serta penjajakan kerja sama dengan pasar ekspor internasional tengah dilakukan.

“Kami ingin tenun Kalumpang bisa menembus pasar dunia, tapi tetap menjaga nilai dan keaslian budayanya,” tegas perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Manakarra Fair 2025 bukan sekadar festival tahunan, tapi sebuah gerakan budaya.
Gerakan untuk mengangkat kekayaan lokal ke panggung global, memperkuat identitas, dan memberdayakan masyarakat.

Dari Kalumpang untuk dunia – tenun tua, jiwa muda, masa depan cerah.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.