Wawasan Mamuju – Gerakan peduli lingkungan semakin mendapat gaung di Sulawesi Barat. Melalui momentum World Cleanup Day (WCD) 2025, relawan WCD Sulbar mengajak masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Aksi ini menjadi bentuk nyata kepedulian bersama terhadap persoalan sampah yang masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah.
Aksi Bersih-Bersih Serentak
WCD Sulbar melaksanakan kegiatan bersih-bersih di sejumlah titik strategis, mulai dari kawasan pesisir pantai, aliran sungai, hingga area publik yang sering dipadati masyarakat. Relawan dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, komunitas, hingga aparat pemerintahan, turut ambil bagian dalam aksi tersebut.
“Kegiatan ini bukan sekadar mengumpulkan sampah, tapi juga mengedukasi masyarakat agar sadar pentingnya memilah, mengurangi, dan mendaur ulang sampah,” ujar Koordinator WCD Sulbar, Nurul Aisyah, Sabtu (13/9/2025).
Menghadapi Masalah Sampah di Sulbar
Data Dinas Lingkungan Hidup Sulbar mencatat, timbulan sampah di provinsi ini terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terutama di sungai dan laut, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Jika tidak ada perubahan perilaku, masalah sampah bisa semakin parah. World Cleanup Day adalah momentum mengingatkan kita semua,” jelas Nurul.

Baca juga: Bulog Mamuju Telah Salurkan 864.000 Ton Beras SPHP
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi Sulbar menyatakan dukungannya terhadap gerakan WCD. Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar, yang hadir dalam kegiatan, mengapresiasi peran relawan dan berharap aksi ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Gerakan seperti ini harus terus diperluas agar masyarakat mau ikut menjaga lingkungannya. Sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi juga kesehatan dan masa depan generasi mendatang,” tegasnya.
Edukasi Generasi Muda
Selain bersih-bersih, WCD Sulbar juga menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah dengan materi pengelolaan sampah, pemilahan organik dan anorganik, serta pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Para siswa diajak untuk menjadi agen perubahan dalam keluarga dan lingkungannya.
“Kami ingin menanamkan sejak dini bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Anak-anak adalah kunci perubahan di masa depan,” kata Nurul.
Harapan ke Depan
Relawan WCD Sulbar berharap aksi ini tidak berhenti pada seremoni tahunan, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan begitu, Sulawesi Barat bisa menjadi daerah yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
“Kalau semua bergerak, kita bisa wujudkan Sulbar bebas dari sampah,” pungkas Nurul.





