Wawasan Mamuju – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, sejak Sabtu sore (13/9/2025) menyebabkan genangan banjir di sejumlah titik. Salah satu lokasi yang paling terdampak adalah perempatan Jalan Cik Ditiro–Pengayoman, kawasan padat lalu lintas yang menjadi jalur utama masyarakat.
Lalu Lintas Terganggu
Pantauan di lapangan, genangan air setinggi lutut orang dewasa menutupi sebagian besar badan jalan. Kondisi tersebut membuat kendaraan roda dua maupun roda empat kesulitan melintas. Sejumlah pengendara bahkan memilih memutar balik untuk menghindari risiko mogok.
“Airnya cukup deras, banyak motor yang mati mesin. Kami terpaksa dorong sampai ke tepi,” ujar Rahmat, seorang pengendara motor yang terjebak banjir.
Pemicu Banjir
Warga sekitar menduga banjir disebabkan buruknya saluran drainase di kawasan tersebut. Air hujan tidak bisa mengalir dengan cepat ke sungai, sehingga meluap ke jalan raya. Kondisi ini diperparah dengan volume hujan yang cukup tinggi dan berlangsung dalam waktu lama.

Baca juga: KPPN Mamuju Dukung Pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih
“Kalau hujan deras, di sini memang selalu banjir. Drainasenya sempit dan banyak tersumbat sampah,” kata Nur Aini, pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar perempatan.
Tindakan Darurat
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju bersama Dinas Perhubungan langsung turun ke lokasi untuk membantu mengatur lalu lintas dan memastikan warga yang melintas tetap aman. Beberapa warga juga bergotong royong membuka jalur air agar genangan cepat surut.
“Kami sudah terjunkan tim untuk mengurai kemacetan dan membantu warga. Saat ini banjir masih dalam pemantauan, mudah-mudahan segera surut,” kata Kepala BPBD Mamuju.
Harapan Warga
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera melakukan normalisasi drainase dan pembenahan sistem saluran air di kawasan tersebut. Pasalnya, genangan banjir sudah menjadi persoalan rutin setiap musim hujan tiba.
“Jangan tunggu makin parah. Jalan ini kan pusat aktivitas warga, kalau banjir terus akan mengganggu ekonomi juga,” ujar salah satu warga.





