Wawasan Mamuju – Keberadaan Rumah BUMN Mamuju kini semakin dirasakan manfaatnya oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut. Fasilitas binaan Kementerian BUMN itu menjadi wadah penting dalam pengembangan kapasitas, digitalisasi usaha, hingga akses pemasaran bagi pelaku UMKM lokal yang ingin naik kelas dan bersaing di pasar nasional.
Program Rumah BUMN ini merupakan bagian dari inisiatif “BUMN untuk Indonesia”, yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan sektor usaha kecil. Di Mamuju, program tersebut dijalankan atas kolaborasi antara beberapa perusahaan BUMN dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Dorong UMKM Naik Kelas
Kepala Rumah BUMN Mamuju, Rina Wahyuni, menjelaskan bahwa sejak berdiri pada 2021, lembaganya telah membina lebih dari 300 pelaku UMKM dari berbagai sektor, seperti kuliner, kerajinan tangan, fashion, dan produk pertanian olahan.
“Rumah BUMN hadir bukan hanya sebagai tempat pelatihan, tetapi juga sebagai pusat inkubasi bisnis. Kami membantu pelaku UMKM mulai dari pelatihan manajemen, branding, digital marketing, hingga akses ke marketplace nasional,” jelas Rina, Senin (14/10/2025).
Menurutnya, banyak pelaku usaha lokal yang sebelumnya kesulitan memasarkan produknya kini mulai merasakan perubahan positif setelah mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari Rumah BUMN.
“Kami mendorong UMKM agar tidak hanya berjualan di pasar lokal, tapi juga bisa menembus pasar digital melalui platform seperti Tokopedia, Shopee, dan BliBli,” tambahnya.
Apresiasi dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi Rumah BUMN Mamuju dalam memperkuat sektor ekonomi rakyat. Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Sulbar, Abdul Rahman, menyebut lembaga ini sebagai “mitra strategis” dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kami melihat Rumah BUMN benar-benar menjadi wadah yang efektif. Banyak UMKM lokal yang kini lebih siap bersaing karena sudah melek digital dan punya produk berkualitas,” ujar Rahman.
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga terus mendorong kolaborasi antara Rumah BUMN dan pelaku koperasi agar pembinaan yang dilakukan bisa menjangkau lebih luas hingga ke pelosok kabupaten.

Baca juga: Kanwil Hukum Sulbar Perkuat Akses Keadilan Hingga Pelosok
Pelaku Usaha Rasakan Dampak Nyata
Salah satu pelaku usaha binaan, Siti Nurhayati, pemilik usaha keripik pisang “Sinar Mandar”, mengaku usahanya berkembang pesat setelah bergabung dengan Rumah BUMN.
“Sebelumnya saya hanya menjual di warung sekitar Mamuju. Setelah ikut pelatihan, saya belajar cara membuat kemasan menarik dan memasarkan lewat online. Sekarang pesanan datang dari luar daerah,” ungkapnya.
Siti berharap program seperti ini terus berlanjut karena membantu banyak pelaku usaha kecil yang selama ini belum mendapat akses pembinaan dan modal usaha.
Komitmen BUMN untuk Ekonomi Daerah
Sementara itu, perwakilan BUMN pembina Rumah BUMN Mamuju, PT Telkom Indonesia Tbk, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi daerah melalui digitalisasi UMKM.
“Kami ingin menjadikan Rumah BUMN sebagai hub kolaborasi antar pelaku usaha dan pemerintah. Harapannya, UMKM lokal bisa mandiri dan berdaya saing global,” kata Arif Setiawan, perwakilan Telkom Regional Sulawesi.





