Wawasan Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus berkomitmen menekan angka kemiskinan melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dalam upaya mempercepat penurunan angka kemiskinan, Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh resmi menggandeng 17 perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut untuk bersama-sama menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha
Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Sulbar dan 17 perusahaan mitra strategis dari berbagai sektor, mulai dari pertambangan, perkebunan, perbankan, hingga energi. Penandatanganan MoU berlangsung di Aula Marasa Center, Kantor Gubernur Sulbar, Rabu (16/10).
Dalam sambutannya, Gubernur Zudan menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mengentaskan kemiskinan. Diperlukan kolaborasi semua pihak agar target penurunan angka kemiskinan sebesar 1 persen per tahun dapat tercapai secara berkelanjutan.
“Penurunan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dunia usaha punya peran besar melalui program CSR yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Kolaborasi ini adalah langkah konkret agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat pembangunan,” ujar Zudan.
Fokus pada Program Pemberdayaan dan Ekonomi Produktif
Melalui kerja sama ini, pemerintah daerah dan perusahaan sepakat memfokuskan program CSR pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, penguatan UMKM, peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta pembangunan infrastruktur dasar di desa-desa tertinggal.
Zudan menjelaskan, pemerintah telah memetakan sejumlah wilayah prioritas yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi, seperti Kabupaten Mamasa, Polman, dan Majene. Di wilayah tersebut, perusahaan diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui berbagai program produktif.
“Kita dorong agar CSR tidak hanya berupa bantuan sosial sesaat, tetapi benar-benar menciptakan kemandirian ekonomi. Misalnya, pelatihan usaha kecil, bantuan alat pertanian, hingga akses modal usaha,” tambahnya.

Baca juga: Rumah BUMN Mamuju Jadi Wadah Tumbuh Kembang UMKM
Apresiasi kepada Dunia Usaha
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulbar menyampaikan apresiasi kepada 17 perusahaan yang telah bersedia mendukung program penanggulangan kemiskinan. Ia berharap kerja sama ini menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Kami sangat menghargai komitmen dunia usaha. Semoga kolaborasi ini menjadi gerakan bersama dalam membangun Sulbar yang lebih sejahtera dan inklusif,” kata Zudan.
Sementara itu, perwakilan perusahaan peserta MoU menyatakan siap mendukung langkah pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan melalui sinergi program CSR yang lebih terarah.
“Kami akan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi kami, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi produktif,” ujar salah satu perwakilan perusahaan tambang yang hadir.
Target Nyata dan Evaluasi Berkala
“Setiap program akan kami evaluasi secara berkala. Kami ingin semua kegiatan CSR benar-benar berdampak dan sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Zudan.





