, , , ,

Kesal Gaji Tak Dibayar, Pria di Mamuju Nekat Curi Alat Pertukangan Bos

oleh -53 Dilihat

Wawasan Mamuju — Seorang pria berinisial RA (32) warga Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, nekat mencuri sejumlah alat pertukangan milik bosnya sendiri. Aksi nekat itu dilakukannya lantaran kesal karena gajinya tidak kunjung dibayar setelah bekerja selama hampir satu bulan.

Peristiwa ini terungkap pada Senin (3/11/2025), setelah pemilik bengkel bangunan tempat RA bekerja melaporkan kehilangan beberapa alat penting seperti mesin bor, gerinda, dan gergaji listrik. Laporan itu segera ditindaklanjuti oleh Unit Reskrim Polsek Mamuju, yang berhasil mengamankan pelaku kurang dari 24 jam setelah laporan masuk.

Awal Mula Kekesalan

Menurut keterangan polisi, pelaku RA mengaku sudah menagih gajinya kepada sang bos sebanyak tiga kali, namun tidak mendapat respons yang memuaskan. Ia kemudian nekat membawa pulang beberapa alat kerja sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya.

“Pelaku ini sebenarnya berniat menuntut haknya. Tapi caranya salah. Ia mengaku kesal karena gajinya belum dibayar, jadi dia ambil beberapa alat untuk dijadikan jaminan,” ungkap Kapolsek Mamuju, IPTU Andi Fahrul, kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).

Dalam pemeriksaan, RA mengaku tidak berniat menjual alat-alat tersebut, hanya ingin membuat bosnya sadar dan mau segera membayar upah yang tertunda. Namun, tindakan itu tetap dikategorikan sebagai tindak pidana pencurian karena dilakukan tanpa izin.

Polisi Temukan Barang Bukti di Rumah Pelaku

Setelah menerima laporan, petugas langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Berdasarkan informasi dari rekan kerja pelaku, polisi berhasil melacak keberadaan RA di rumah kontrakannya di wilayah Karema, Mamuju.

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa dua mesin bor listrik, satu gergaji, dan satu unit gerinda tangan yang diakui milik korban.

“Semua alat sudah diamankan di Polsek sebagai barang bukti. Pelaku juga sudah mengakui perbuatannya,” tambah IPTU Fahrul.

Nekat
Nekat

Baca juga: Pemuda Mabuk di Mamuju Bacok Penjaga Pos Ronda gegara Tersinggung

Upaya Damai dan Mediasi

Setelah penangkapan, pihak kepolisian mencoba melakukan upaya mediasi antara pelaku dan korban. Dalam pertemuan yang difasilitasi di Mapolsek, RA mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf atas tindakannya.

Sementara itu, sang bos, Herman (45), mengaku memang belum membayar gaji RA karena proyek yang mereka kerjakan belum menerima pembayaran dari pihak ketiga. Ia mengatakan tidak bermaksud menelantarkan hak pekerjanya.

“Memang benar belum saya bayar. Tapi bukan karena tidak mau, hanya karena dana dari proyek belum cair. Saya juga sudah berjanji akan melunasinya,” ujar Herman.

Kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Herman berjanji akan membayar upah RA dalam waktu satu minggu, sementara RA bersedia mencabut pernyataan pencurian dan tidak melanjutkan perkara ke jalur hukum.

Polisi Ingatkan Soal Jalur Hukum

Meski kasus ini berakhir damai, pihak kepolisian tetap mengingatkan masyarakat agar tidak main hakim sendiri atau bertindak melanggar hukum saat menghadapi permasalahan pekerjaan.

“Kalau ada hak yang belum diterima, sebaiknya diselesaikan melalui jalur resmi. Kami siap memfasilitasi laporan atau mediasi tanpa harus ada tindakan pidana,” tegas Kapolsek.

Ia juga mengingatkan para pengusaha agar memperhatikan kesejahteraan pekerja agar kasus serupa tidak terulang.

Akhir yang Lega

Setelah mediasi, RA mengaku lega karena persoalan gajinya akan segera dibayar. Ia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Saya khilaf, cuma emosi waktu itu. Sekarang saya sudah minta maaf dan saya mau kerja lagi asal gajinya jelas,” ucap RA dengan nada menyesal.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak tentang pentingnya komunikasi dan keadilan dalam hubungan kerja, agar tidak berujung pada tindakan yang merugikan kedua belah pihak.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.